Jumat, 24 Juni 2011

Inventory


Inventory adalah salah satu aset yang paling mahal dibanyak perusahaan yang mencerminkan 40% dari total modal yang di investasikan
Model permintaan independen
  1. Model economic order quantity(EOQ)
  2. Model production order quantity(POQ)
  3. Model quantity discount
Bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan pada umumnya dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) macam/kelas, secara umum sebagai berikut :
(a)Kelas A yaitu Bahan baku di mana jumlah unit fisik yang     dipergunakan perusahaan relatif kecil tetapi value atau            nilai rupiah/uang tinggi.
(b)Kelas B yaitu Bahan baku di mana jumlah unit fisik yang     dipergunakan relatif sedang, sedangkan value atau nilai           rupiahnya juga sedang.
(c)Kelas C, bahan baku di mana jumlah unit fisik relatif             besar/banyak tetapi value atau nilai rupiahnya rendah.

Klasifikasi Model ABC dapat dilakukan dengan software POM Modul/bagian Inventory subbagian ABC Analysis.
Dengan Klasifikasi ABC, maka kebijakan persediaan (pemesanan, penyimpanan, pengawasan) bahan baku yang akan diterapkan di perusahaan juga harus memperhatikan masing-masing kelas.
           
Penentuan Jumlah Kebutuhan Bahan Baku
            Perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Menentukan rencana penjualan produk perusahaan.
  2. Menentukan Jumlah persediaan produk akhir
  3. Menentukan Jumlah Produksi
  4. Menentukan Jumlah Bahan baku untuk produksi
  5. Menentukan Jumlah bahan baku yang akan dibeli.
            Penentuan Jumlah Pembelian Yang Ekonomis (EOQ) :
            Suatu jumlah pembelian untuk memenuhi kebutuhan bahan dalam satu periode yang mempunyai biaya persediaan paling rendah atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan setiap kali pembelian

SAFETY STOCK :
Safety Stock/Iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya kemungkinan kekurangan persediaan (out of stock).
Adanya Safety stock/Iron Stock bahkan security stock sebagai sumber inefisiensi. Oleh karena itu sebisa mungkin persediaan minimal jumlahnya harus ditekan (seminimal mungkin)
Out of Stock bisa terjadi karena beberapa hal :
  1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
  2. Pesanan/pembelian bahan dasar tidak dapat tepat datang pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat)
REORDER POINT (ROP) :
            Titik pemesanan kembali, yaitu saat kondisi barang persediaan ada berapa unit kita harus melakukan pemesanan kembali, mengingat adanya kebutuhan untuk “Safety Stock” dan kebutuhan selama waktu menunggu “Lead Time”.

Biaya Pesan   =          R / Q x O
Biaya Simpan =          (CxTxQ) / 2
TIC (Total Inventory Cost atau Biaya Total Persediaan) akan minimum secara matematis kalau :
            BIAYA PESAN = BIAYA SIMPAN
            ( R x O ) / Q      =          ( C x T x Q ) / 2
            Q2 .  C .  T        =          2  R . O
                        Q           =          Ñ   ( 2 . R . O ) / C . T
Di mana :
            Q         = EOQ
            T          = Periode biasanya 1, sehingga tidak di tulis
            R          = Kebutuhan bahan dalam satu periode
            O         = Biaya tiap kali pesan
            C          = Biaya simpan per unit per periode

Contoh :
            Kebutuhan bahan dalam satu periode (satu tahun) atau R = 2000 unit. Biaya tiap kali pesan (O) = Rp 300,- dan Biaya simpan per unit per tahun Rp 30,-
Pertanyaan : a. Hitung EOQ ?
                                    b. Hitung TIC ?
                                    c. Gambar Kurve nya ?
Perhitungan Manual :
  1. EOQ = Q = V  (2 . 2000. 300) / 30
                    =  200 unit
  1. TIC   =  Biaya Pesan   +  Biaya Simpan
                    =  ( R/Q ) x O        +   ( Q / 2 ) x C
                    =  (2000/200) x 300  +  (200/2) x 30
                    =      3000        +   3000
                    =      6000.
(TIC minimal, pada saat itu BIAYA PESAN = BIAYA SIMPAN)
c.          Kasus di atas bisa dikerjakan dengan soft ware POM, modul Inventory bagian Economical Order Quantity.